LENTERA MALUT — Presiden Joko Widodo menginstruksikan komite penanganan covid 19 dan pemulihan ekonomi nasional ( KPC PEN ) agar memastikan keamanan dan efektifitas vaksin covid 19 sebelum diberikan ke masyarakat dan jangan tergesa – gesa
Menanggapi pernyataan presiden Jokowi tersebut, prof. Dr. dr soejadmiko, Sp, A ( K ) anggota komite penasehat ahli imunisasi nasional dari ITAGI mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kepedulian yang ditunjukan presiden terhadap rakyatnya.
“Kami sangat menghargai pernyataan bapak presiden yang menunjukkan bahwa pemerintah berusaha secepatnya melindungi rakyatnya dari virus covid19 dengan menyediakan vaksin yang aman dan efektif ,” ungkap prof. Soejadmiko
Menurutnya, sesuai publikasi di media internasional, uji klinik vase 1 vaksin sinovac yang di lakukan di Tiongkok pada 143 orang dewasa dengan tujuan menilai keamanan hasilnya hanya sedikit keluhan dari subyek atau orang – orang yang di vaksin. Dikarenakan uji klinik vase 1 terbukti aman, maka oleh badan – badan yang mengawasi uji klinik vaksin covid19 mengizinkan untuk dilakukannya uji klinik vase 2. Lanjut prof. Soejadmiko
Prof. Soejadmiko menjelaskan bahwa uji klinik vase 2 dilakukan terhadap 600 orang dewasa untuk menilai 2 hal, pertama menilai keamanan vaksin sinovac dan hasilanya terbukti aman, efek yang timbul hanya ada nyeri di bekas suntikan dan itu merupakan hal yang wajar. Kemudian vase 2 menilai imunogenesitas dari vaksin tersebut hasilnya setelah dua kali disuntik dengan dosis rendah yakni 3 mikrogram dengan jarak 14 hari, terlihat mampu meningkatkan antibody 97% subyek dan kadar antibody NAB sekitar 23,8 – 65, 4
“Setelah vase 2 terbukti aman dan mampu meningkatkan kekebalan pada 92 – 97 % orang yang disuntik dua kali, maka oleh badan – badan yang mengawasi uji klinik di izinkan melanjutkan ke vase 3,” imbuh prof. Soejadmiko
Selanjutnya prof. Soejadmiko menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari tim riset uji klinik vaksin covid19 pada uji klinik vase 3 di Bandung sudah dilakukan terhadap 1,620 orang dan 1,570 orang diantaranya telah disuntik dua kali dan sampai sekarang tidak ada keluhan ketika kontrol pada hari ke 3 ke 14 dan ke 28.
Tujuan dari uji klinik vase 3 sama yakni uji kemanan dan hasilnya terbukti aman dan pada beberapa orang hanya ditemukan keluhan nyeri dan demam. Tujuan berikutnya adalah uji kekebalan yang ditimbulkan dengan cara mengukur kadar antibody di dalam darah sebelum dan sesudah dua kali imunisasi, keseluruhan hasilnya ini rencananya akan dilaporkan awal Januari 2021
Uji klinik dibandung seperti halnya di negara lain diawasi oleh badan – badan pengawas yaitu BPOM, data safety monitor board ( DSMB ) dan komite etik FK UNPAD. ini perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan efektifitas dari vaksin covid19 yang saat ini tengah dikembangkan oleh bio Farma – sinovac ,” jelas prof. Soejadmiko
Kemudian BPOM bersama komite nasional penilaian obat / vaksin akan mengkaji hasil dari uji klinik vase 3, apabila menurut BPOM dan Komnas hasilnya aman dan mampu menimbulkan kekebalan maka akan di keluarkan izin produksi ke bio Farma, setelah di produksi ke bio Farma dinilai lagi oleh BPOM untuk dibuatkan izin edar atau bila hasil kajian BPOM dan Komnas bagus maka akan di keluarkan emergency used authorization ( EUA ) ” tambah profesor yang juga merupakan dokter spesialis anak tersebut
Imunisasi harus mencapai 60 – 70 % dari umur 19 – 59 tahun , terutama di daerah yang penularannya masih banyak dan cepat. Maka untuk itu menurunkan penularan covid19 harus dijalankan paket lengkap serentak yakni masyarakat disiplin menjalankan 3M, pemerintah melakukan 3T ditambah cakupan imunisasi 60 – 70 %
Lebih 100 orang tiap hari meninggal karena covid19, bayangkan betapa tiap hari lebih dari 100 keluarga bersedih karena keluarganya meninggal karena covid19, oleh karena itu tetap disiplin 3M ditambah 3T dan lakukan vaksinasi covid19 ketika vaksin siap,” tutup prof. Soejadmiko.
Red: Jun